Ketua dan Wakil Ketua Pa Praya Ikuti Laporan Tahunan MA Tahun 2021 Secara Virtual dengan Tema Akselerasi Menuju Peradilan Modern

Praya | pa-praya

 Ketua PA Praya, Syafruddin, S.Ag., M.S.I. dan Wakil Ketua PA Praya Dra.Noor Aini mengikuti Sidang Istimewa Laporan Tahunan Mahkamah Agung RI secara virtual, pada hari Selasa 22 Februari 2022 bertempat di ruang Media center PA Praya.

KPA dan WKPA Praya Menghadiri Laporan Tahunan MA Tahun 2021 Secara Virtual

Laporan Tahunan Mahkamah Agung Tahun 2021 disampaikan oleh Ketua Mahkamah Agung RI Prof. Dr. Muhammad Syarifuddin, SH.,M.H. dengan tema “Akselerasi menuju Peradilan Modern”.

 Pelaksanaan Sidang Istimewa Laporan Tahunan Mahkamah Agung RI Tahun 2021 dimulai pukul 08.00 WIB. Selain diikuti oleh seluruh satuan kerja peradilan di Indonesia juga dihadiri Presiden RI, Wakil Presiden, para Pimpinan Lembaga Negara, para Ketua Mahkamah Agung Negara Sahabat, para Menteri Kabinet Indonesia Maju, Panglima TNI, Jaksa Agung, dan Kapolri, para Duta Besar Negara Sahabat, perwakilan lembaga-lembaga internasional dan mitra Pembaruan Mahkamah Agung serta  para Jurnalis secara virtual.

Presiden Joko Widodo menyebut dalam pidatonya bahwa cara kerja baru telah dilakukan pada Mahkamah Agung dengan mengakselerasi penggunaan teknologi informasi, baik dalam bentuk e-Court maupun e-Litigation sehingga pelayanan kepada masyarakat pencari keadilan tidak terganggu dan kualitas putusan juga tetap terjaga.

Lebih lanjut presiden RI menyampaikan bahwa Pelayanan peradilan yang lebih cepat, lebih mudah dan lebih murah adalah cita cita dan harapan kita semua. Semangat transformasi di Mahkamah Agung selaras dengan semangat transformasi Indonesia. Transformasi di bidang hukum dilakukan dalam regulasi. Negara membutuhkan partisipasi semua pihak dalam rangka menguatkan transformasi Indonesia termasuk dalam hal ini Mahkamah Agung. Transformasi ini tidakhanya dilakukan oleh kalangan eksekutif, tapi juga legislative dan yudikatif.

Ketua Mahkamah Agung RI dalam pidatonya menyampaikan bahwa perkara yang telah diputuskan sepanjang tahun 2021 sebanyak 19.233 dari 19.408 perkara yang masuk dan sisa tahun 2020. Segankan sisa perkara tahun 2021 sebanyak 177 perkara. Pencapaian perkara putus tahun ini tercatat sebagai target penyelesaian dengan presentase tertinggi dari tahun sebelumnya. Persentase perkara putus sebesar 99.10 % lebih tinggi dari persentese indicator Kinerja Utama (IKU).Dalam perkara yang berhasil dimediasi mengalami peningkatan yaitu 10.152perkara. pada tahun 2020 perkara yang diselesaikan melalui proses mediasi sebanyak 5.177 perkara.

Dalam kondisi dan situasi ditengan penyebaran Virus Covid-19 Mahkamah Agung RI tidak henti-hentinya memberikan inovasi dan regulasi dalam hal teknologi informasi yang berbasis elektronik sehingga tetap melaksanakan pola persidangan.

Untuk mewujudkan pengadilan bersih dan berwibawa, Mahkamah Agung mengeluarkan Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 3 tahun 2021. SEMA ini mengatur tentang larang memumungut biaya dalam pelantikan advokad kecuali biaya yang ditentukan oleh peraturan perundangan seperti PNBP dan lainnya.

Lebih lanjut beliau menegaskan situasi pandemic seperti dewasa ini menjadikan kita lebih kreatif dan inovatif. Aparatur peradilan harus bergerak cepat untuk mewujudkan peradilan yang modern. Migrasi peradilan konvensional ke system elektronik berjalan lebih cepat. Saat ini ada 910 satker Peradilan dan 19 satker baru. Tahun 2022 kita harapkan tidak ada kendala tehnis dalam proses persidangan secara elektronik.

Sebelum menutup pidatonya, Yang Mulia Ketua Mahkamah Agung RI memberikan pesan “Di balik semua musibah yang terjadi selalu ada hikmah kebaikan yang bisa kita petik karena Allah SWT tidak pernah menurunkan sesuatu ke muka bumi ini dengan sia-sia maka tugas kita adalah mengambil hikmah dari setiap kebaikan itu agar kita senantiasa menjadi insan yang bersyukur.” (Tim IT PA Praya/sy)