Pertajam Skill, Tenaga Teknis PA Praya Ikuti Webinar Client Oriented Website
Praya | pa-praya.go.id
Pidato Kunci Oleh Dirjen Badilag MA-RI
“Badilag Excellent bukan hanya sekedar semboyan dari Ditjen Badilag, melainkan suatu komitmen seluruh pegawai badilag untuk memberikan pelayanan yang berorientasi kepada para pencari keadilan” menjadi kalimat pembuka Dirjen Badilag, Dr. Drs. Aco Nur, S.H., M.H. dalam pidato kuncinya pada webinar, Jumat (29/7).
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya pada berita yang bertajuk “Tingkatkan Kompetensi, Tenaga Teknis PA Praya Ikuti Webinar Gugatan Mandiri” (tautan https://tinyurl.com/WebinarGM), Direktorat Jenderal Peradilan Agama MA-RI (Ditjen Badilag) kembali menyelenggarakan webinar mengenai “Penyediaan Informasi Layanan Pengadilan yang Berorientasi Pengguna”.
Webinar ini menghadirkan YM Liz Boyle (Hakim Agung Federal Circuit & Family Court of Australia), YM Suzy Christine (Hakim Agung Federal Circuit & Family Court of Australia), Drs. Arief Hidayat, S.H., M.M. (Sekretaris Ditjen Badilag) sebagai narasumber, serta Herni Sri Nurbayanti (Australia-Indonesia Partnership for Justice 2) sebagai moderator.
Paparan para Narasumber pada Webinar Penyediaan Informasi Layanan Pengadilan yang Berorientasi Pengguna
Lebih lanjut, Sekretaris Ditjen Badilag dalam paparannya mengatakan bahwa Ditjen Badilag terus menerus berinovasi untuk dapat menyasar seluruh lapisan masyarakat. “Website menjadi sarana vital yang dapat menyajikan informasi secara keseluruhan mengenai peradilan agama” ujar Arief. Beliau juga menambahkan bahwa dalam waktu dekat akan melakukan pembaruan sekaligus penyempurnaan pada fitur dan tampilan website seluruh unit yang berada dibawah Ditjen Badilag.
Hakim Agung FCFCoA, YM Suzy Christine menyampaikan apresiasi yang tinggi atas implementasi bidang IT yang diterapkan oleh Ditjen Badilag. “Penggunan website dan media sosial yang optimal, dapat menjaring masyarakat secara masif” jelas Suzy. Senada dengan Suzy, YM Liz Boyle juga terkesan atas sejumlah inovasi yang dilakukan Ditjen Badilag. “Alangkah lebih baik apabila ditambahkan informasi berupa jangka waktu yang ditempuh oleh pihak apabila ingin berperkara di Pengadilan Agama” tambah Liz.
Tenaga Teknis PA Praya saat menyimak Webinar yang diselenggarakan oleh Ditjen Badilag
Sebagai catatan, penyelenggaraan webinar ini merupakan bentuk dari kerja sama yang terjalin antara MA-RI dengan Federal Circuit and Family Court of Australia (FCFCoA) yang dibalut dengan nama Australia-Indonesia Partnership for Justice 2 (AIPJ2). (FA)